Selasa

Dulu Belimbing, Kini Pisang


Penanaman belimbing ternyata berbiaya tinggi. Setelah panen sekitar 1 tahun lebih secara intensif, ternyata penanaman buah belimbing secara ekonomi kurang menguntungkan. Biaya tinggi akibat pembungkusanatau dikenal dengan brongsong mengakibatkan biaya operasional tenaga kerja dan bahan plastik cukup tinggi.


Selain itu ternyata harga yang dapat diterima di pasar juga tidak stabil. Harga dari petani ketika panen besar bersamaan dengan wilayah lain hanya berkisar Rp2000-4000/kg. Tentunya biaya operasional pengiriman, restribusi pasar, komisi, dan biaya lain membuat keuntungan dari menanam buah belimbing terpangkas.

Akhirnya sekitar 3-4 bulan yang lalu kami mulai memikirkan alternatif pengganti belimbing dengan buah lain.
Dari studi yang dilakukan secara intesif akhirnya kami memilih buah pisang yang dirasa berbiaya tetap lebih rendah. Selain umum dikonsumsi menjadi buah piring sehari-hari, pisang juga dapat dijadikan berbagai olahan turunan seperti keripik, opak, dan makanan ringan lainnya.

Ada berbagai jenis pisang yang saat ini ditanam. Mulai dari pisang candi, pisang agung, pisang susu, hingga pisang kirana.Tentu secara ekonomis, pisang sendiri juga bervariasi harganya. Dari pengalaman kami, 
untuk pisang susu 1 tandan bisa laku hingga lebih dari Rp.100.000. untuk pisang candi bisa mencapai Rp.80.000/tandan.

Untuk pasar juga relatif mudah diterima. Untuk wilayah lokal sudah diterima, bahkan dari beberapa instansi
dan pelabuhan sudah bertahap kami supply.

semoga pisang ini menjadi alternatif penanaman buah, selain harapan dari penanaman kayu jati putih, gmelina
arborea yang terus kami kembangkan.