BioDegester Di Pameran UKM Jakarta Juli 2010.
Inilah solusi luar biasa bagi bangsa Indonesia. Bio Degester kini telah semakin marak dan teknologi yang digunakan juga cukup sederhana. Hanya dengan modal kotoran ternak, sebuah rumah dapat secara independen memiliki sebuah sumber energi listrik dan kompor secara mandiri
Inilah konsep yang dikembangkan PLN sebagai salahsatu wujud CSR perusahaan. PLN membuat konsep pembuatan bio degester dari kotoran ternak (sapi ataupun ayam) untuk diambil gasnya.
Hasil dari gas bio-degester tersebut dapat pula disimpan dalam sebuah tabung plastik yang gasnya kemudian dapat dimanfaatkan untuk kompor. Wah, tidak akan ada cerita tabung LPG meledak lagi nih.... :)
Nah selain kompor, gas tersebut juga dapat digunakan untuk menggerakkan generator listrik. Sehingga menyalakan lampu, menonton TV pun tidak perlu menggunakan listrik PLN. Memang sistem ini masih perlu dikaji lagi karena kabarnya kandungan sulfur dalam gas tersebut masih tinggi. Sehingga berakibat ketahanan mesin generator ini juga terbatas. Semoga teknologi dapat berkembang untuk Indonesia Maju!!!
Pohon adalah sumber alam yang sangat luar biasa. Selain bermanfaat bagi ekosistem, pohon juga memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Pada dasarnya pohon adalah sumber daya alam yang dapat diperbaharui seperti air, sehingga pemanfaatan pohon dapat diatur sehingga tetap selaras dengan lingkungan hidup
Kamis
Listrik dan Bahan Bakar Gratis
Label:
bio degester,
gratis,
kotoran ternak,
listrik gratis,
LPG,
PLN
Senin
Investasi kolam lele senilai 1 juta rupiah
Berapa dana yang harus dikeluarkan untuk membangun sebuah kolam lele?
Dengan pengalaman dan teknik pembuatan "tembok tipis" selama bertahun-tahun, akhirnya dikembangkan pula pembuatan kolam lele dengan metode yang sama. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat kolam lele ini?
rincian bahan :
1. Kawat 10 Kg
2. Semen 10 sak
3. Pasir 1 kijang
4. Mil 50 kg
Dengan bahan tersebut maka dapat dibuat sebuah kolam lele dengan spesifikasi diameter 3 meter dan ketinggian 120cm. Sebuah kolam lele dapat diisi sekitar 2500-3000 bibit lele yang siap dipanen dalam waktu 4 bulan.
Teknik pembuatan kolam ini juga telah diaplikasikan untuk pembuatan tandon air, tandon pupuk, kolam ikan, dll. Pembuatan tandon dengan bentuk silinder ini dari sisi kekuatan menahan beban sangat baik kerena gaya dari air dapat didistribusikan secara merata. Teknik ini tidaklah mahal tetapi tekniknya berharga sangat tinggi.
Mau lele goreng? silahkan mampir :)
Dengan pengalaman dan teknik pembuatan "tembok tipis" selama bertahun-tahun, akhirnya dikembangkan pula pembuatan kolam lele dengan metode yang sama. Berapa biaya yang harus dikeluarkan untuk membuat kolam lele ini?
rincian bahan :
1. Kawat 10 Kg
2. Semen 10 sak
3. Pasir 1 kijang
4. Mil 50 kg
Dengan bahan tersebut maka dapat dibuat sebuah kolam lele dengan spesifikasi diameter 3 meter dan ketinggian 120cm. Sebuah kolam lele dapat diisi sekitar 2500-3000 bibit lele yang siap dipanen dalam waktu 4 bulan.
Teknik pembuatan kolam ini juga telah diaplikasikan untuk pembuatan tandon air, tandon pupuk, kolam ikan, dll. Pembuatan tandon dengan bentuk silinder ini dari sisi kekuatan menahan beban sangat baik kerena gaya dari air dapat didistribusikan secara merata. Teknik ini tidaklah mahal tetapi tekniknya berharga sangat tinggi.
Mau lele goreng? silahkan mampir :)
Label:
investasi,
kolam air,
kolam lele,
tandon air,
teknik pembuatan kolam
Kamis
Asing Mengincar Hutan Indonesia
Akankah kita hanya berdiam diri saja?
Mari bangun hutan Indonesia, optimalkan potensi bangsa.
Menhut menerima Soros yang didampingi Direktur Mckinsey and Company Jeremy Oppenheim, Direktur Eksekutif Climate Policy Initiative Tom Heller, dan Direktur Open Society Foundation Zohra Dawood di ruang kerjanya di Jakarta, Kamis (22/7/2010).
Menhut didampingi Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Hadi Daryanto, Staf Ahli Menhut Bidang Kemitraan Wandoyo, serta Kepala Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kementerian Kehutanan Nur Masripatin.
"Tampaknya mereka mau invest (menanamkan modal). Mereka banyak bertanya soal proses perizinan," ujar Zulkifli.
Dalam pertemuan selama satu jam itu, Soros dan Menhut juga berdiskusi soal pelaksanaan perjanjian penurunan penggundulan hutan dan degradasi lahan di Indonesia dan Norwegia.
Menurut Menhut, Soros juga bertanya tentang moratorium izin alih fungsi hutan primer dan lahan gambut mulai tahun 2011.
Zulkifli menegaskan, sejak menjabat Menhut pada Oktober 2009, dia belum pernah melepaskan kawasan hutan untuk kegiatan selain kehutanan.
Berkaitan dengan perizinan, imbuh Menhut, ternyata selama ini ada citra di luar negeri dan media asing bahwa pemerintah mudah menerbitkan izin usaha di kawasan hutan.
"Padahal, semua ada proses dari daerah sampai persetujuan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) baru ke Menhut. Begitu juga izin untuk minyak dan gas harus tambah izin Kementerian ESDM dan perkebunan dari Kementerian Pertanian. Jadi, tidak semudah yang mereka bayangkan," kata Zulkifli.
Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Hadi Daryanto mengatakan, Soros dan rombongan selanjutnya berkunjung ke Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Papua.
Soros hanya tersenyum dan tak mau memberikan pernyataan saat ditanya tujuan menemui Menhut.
Soros juga bertemu dengan Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Kantor Kementerian Keuangan, Gedung Djuanda, Lantai 3, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu malam. Menkeu didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto. (ham/oin/Kompas cetak)
Mari bangun hutan Indonesia, optimalkan potensi bangsa.
George Soros Tertarik Berinvestasi di Bidang Kehutanan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA — Pemodal global George Soros berniat berinvestasi di Indonesia. Dalam pertemuan dengan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan, Soros bertanya panjang lebar mengenai proses perizinan investasi yang memanfaatkan kawasan hutan.Menhut menerima Soros yang didampingi Direktur Mckinsey and Company Jeremy Oppenheim, Direktur Eksekutif Climate Policy Initiative Tom Heller, dan Direktur Open Society Foundation Zohra Dawood di ruang kerjanya di Jakarta, Kamis (22/7/2010).
Menhut didampingi Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Hadi Daryanto, Staf Ahli Menhut Bidang Kemitraan Wandoyo, serta Kepala Pusat Penelitian Sosial Ekonomi dan Kebijakan Kementerian Kehutanan Nur Masripatin.
"Tampaknya mereka mau invest (menanamkan modal). Mereka banyak bertanya soal proses perizinan," ujar Zulkifli.
Dalam pertemuan selama satu jam itu, Soros dan Menhut juga berdiskusi soal pelaksanaan perjanjian penurunan penggundulan hutan dan degradasi lahan di Indonesia dan Norwegia.
Menurut Menhut, Soros juga bertanya tentang moratorium izin alih fungsi hutan primer dan lahan gambut mulai tahun 2011.
Zulkifli menegaskan, sejak menjabat Menhut pada Oktober 2009, dia belum pernah melepaskan kawasan hutan untuk kegiatan selain kehutanan.
Berkaitan dengan perizinan, imbuh Menhut, ternyata selama ini ada citra di luar negeri dan media asing bahwa pemerintah mudah menerbitkan izin usaha di kawasan hutan.
"Padahal, semua ada proses dari daerah sampai persetujuan amdal (analisis mengenai dampak lingkungan) baru ke Menhut. Begitu juga izin untuk minyak dan gas harus tambah izin Kementerian ESDM dan perkebunan dari Kementerian Pertanian. Jadi, tidak semudah yang mereka bayangkan," kata Zulkifli.
Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Hadi Daryanto mengatakan, Soros dan rombongan selanjutnya berkunjung ke Nanggroe Aceh Darussalam, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, dan Papua.
Soros hanya tersenyum dan tak mau memberikan pernyataan saat ditanya tujuan menemui Menhut.
Soros juga bertemu dengan Menteri Keuangan Agus Martowardojo di Kantor Kementerian Keuangan, Gedung Djuanda, Lantai 3, Jalan Wahidin Raya, Jakarta, Rabu malam. Menkeu didampingi Direktur Jenderal Pengelolaan Utang Rahmat Waluyanto.
Rabu
umur 8 bulan : diameter 5 cm
tanggal 19 Juli 2010 kami melakukan kontrol rutin di lokasi lahan di Asembagoes. Alhamdulillah perkembangan kayu gamelina yang ditanam memberikan perkembangan yang sangat baik. Saat ini penanaman gelombang pertama telah berumur 8 bulan dengan diameter sekitar 5 - 5,5 cm.
Di lokasi lahan batu pagar maupun jembatan murti saat ini masih terus intensif dilakukan penyiraman dan pemupukan. Saat ini intensitas panas mulai meningkat sehingga bibit yang berumur sekitar 3-5 bulanan harus kami jaga agar tetap terjaga kondisinya.
Minggu
Perkembangan Gamelina February 2010
Perkembangan Pohon Gamelina di Bulan February sangat menggembirakan, dilokasi kebun penelitian ketinggian sudah mencapai 5-6 meter. Lokasi ini memang cukup subur dan sedang dibangun juga kandang sapi yang dilengkapi dengan bio degester
Jumat
Sistem pengairan lanah dengan teknologi
Salah satu hal yang membedakan lahan gamelina di daerah situbondo ini adalah sistem pengairannya. Walau yang ditanam adalah jenis pohon, akan tetapi perawatan yang diberikan sangat optimal. Untuk pengairan disiapkan pompa secara khusus hingga dapat di tampung di tandon air yang diposisikan di puncak (bag paling tinggi dari lahan). Model ini sangat hemat energi karena ketika proses mengairi ke tanaman cukup menggunakan grafitasi saja.
Dari tandon tersebut dibuat jalur khusus di jalur utama untuk dapat digunakan mengairi masing masing pohon. Sistem ini juga mengakomodir kebutuhan akan pemupukan. Pupuk dapat secara langsung dilarutkan pada air dan disiramkan langsung melalui saluran pengairan
Dari tandon tersebut dibuat jalur khusus di jalur utama untuk dapat digunakan mengairi masing masing pohon. Sistem ini juga mengakomodir kebutuhan akan pemupukan. Pupuk dapat secara langsung dilarutkan pada air dan disiramkan langsung melalui saluran pengairan
Langganan:
Postingan (Atom)