Jumat

Petani Mandiri Dengan Kolam Lele

Alam Indonesia sangatlah lengkap, akan tetapi kondisi petani di Indonesia sangat jauh tertinggal dibandingkan negara lain. Bahkan nampaknya petani di Indonesia semakin hari malah semakin miskin, hingga harus menjual lahan garapannya sendiri.

Konsep petani mandiri yang kini dikembangkan Herba Bagoes melalui lahan 1,5 hektar di desa glidik, asembagus saat ini mulai menampakkan hasil. Salah satu role model yang dikembangkan adalah mandiri protein melalui kolam lele, bahkan hasil dari kolam lele ini dapat di jual juga.

Dengan mengembangkan kolam lele dengan teknologi tembok tipis ini biaya 1 kolam dengan diameter 3 meter ini menelan biaya kurang dari Rp. 1.000.000 perkolamnya. Dengan metode ini kekuatan juga telah dibuktikan dengan diisi air secara penuh. Biaya dapat ditekan karena pembelian bahan baku sangat sedikit (untuk pembuatan tembok tipis dengan ketebalan maksimum 25 mm)



Kolam yang dibangun ini telah berumur 4 bulanan dan saat ini telah dibangun 3 kolam dan berisi 1500 lele per kolam. Pada usia 3 bulanan dilakukan pemilahan lele, antara yang berukuran besar, sedang dan kecil. Berikut foto Pak Har, salah satu expert herba bagoes sedang memberi makan lele berupa pelet :



Konsep petani mandiri kini telah dikembangkan menjadi suatu system yang dapat mencejahterakan petani Indonesia. Menikmati lalapan lele + belimbing dan sambal sangat lezat......

1 komentar:

  1. PAK KOLAMNYA MUANTAP...MOGA SUKSES YA DENGAN GAYA MINIMALISNYA...

    BalasHapus